cerpen gokil
SAKITNYA TUH DI SINI
Di suatu pagi yang cerah, terdengar suara jam weker yang
berdering bagaikan hendak membangunkan tidur Lingga yang sangat pulas,
“Kring..... Kring...... Kring” bunyi jam weker tersebut , tapi sepertinya semua
itu tak membuat Lingga bangun dari tidur pulasnya, hingga akhirnya tumpahan
segayung air mengenai wajahnya dan berhasil mebangungkan Lingga. “wah wah bocor
nih bocor jangan-jangan ampe banjir nih kamar aku” kata Lingga sambil berusaha
membuka mata dan mengusap-usap wajahnya, “bocor bocor, ini bukan bocor, cepet
bangun udah jam berapa ini Lingga, buat apa beli jam weker satu lemari kalau
kamu tetep aja bangunnya kesiangan” omel mamah Lingga sambil memukul-mukul
pantat Lingga, “iya iya nih aku dah bangun” respon Lingga “ya udah kalau udah
bangun cepet sekarang mandi” suruh mamahnya.
“Pagi mah, Lingga
berangkat dulu ya” pamit Lingga dengan tergesa-gesa hingga makan roti sambil
jalan dan dengan dasi yang masih belum dipakai dengan sempurna “iya, tapi sarapanyya”
jawab mamahnya “nggak usah, ini aku udah makan roti kok, lagi pula aku udah
kesiangan pake banget nih mah” lanjut Lingga.
Sesampainya Lingga di halte, ia masih saja harus menunggu
lama bus yang lewat. Untuk sampai di sekolah tidak telat Lingga akirnya putar
otak untuk mendapatkan tumpangan yang cepat untuk sampai sekolah, akhirnya
setelah beberapa menit berselang ada juga motor keren yang lewat dan Lingga
mencoba memberhentikannya. “ kalau aku lihat di TV cara ngedapetin tumpangan
itu dengan cara melambai-lambaikan tangan, oke kalau gitu aku coba” batin Lingga
sambil melambai-lambaiakan tangannya, dan ternyata usahanya berhasil, motor
yang keren itu berhenti. Set pengendara itu membuka helm keren yang ia kenekan
dan coba tebak siapa dia, hayo siapa hayo? Dan ternyata pengendara itu adalah
tukang ojek yang biasa mangkal di depan gang rumah Lingga. “oke bang sekarang
kita berangkat menuju temapat saya memperoleh ilmu” kata lingga, “siap non,
tenang saja dalam waktu 15 menit kita akan sampai” jawab abang-abang tukang
bakso itu, eh eh salah maksudnya abang-abang tukang ojek itu, “okelah kalau
begitu cus sekarang juga” lanjut Lingga.
“Ciiitttt” bunyi ban motor , “Oke makasih ya bang, ini
ongkosnya” ucap Lingga “eh eh non ini” kata tukang ojek itu dengan menyodorkan
uang Lingga, “Apalagi Bang, oh kembaliannya kalau kembaliannya ambil aja” jawab
Lingga, “Kata siapa ada kembaliannya orang ongkosnya tu kurang dua ribu” dengan malu Lingga berkata “Oh kurang ya maaf
maaf ini kurangannya he he he”.
Brakkk” buku-buku jatuh dari tangan seorang cowok, “Maaf
maf nggak sengaja” kata Lingga sambil merapikan buku-buku itu dan tidak sengaja
ia menatap cowok itu dalam hati ia berkata berkata “Wow ternyata seoerang
pangeran itu nggak hanya didongeng-dongeng saja di dunia nyata juga ada”, “Ia
nggak pa pa, lain kali hati-hati” jawab cowok itu dengan ramah. “Oh ya sekali
lagi aku minta maaf, ngomong-ngomong nama kamu siapa dan kelas apa?” tanya
Lingga sambil tidak melepas pandangannya dari Cowok itu, “Nama aku Viko, aku
dari kelas 11 IPA” jawab cowok itu, Lingga langsung berbalik badan dengan
mengangkat kedua tangannya Ia langsung
berkata “ Ya Allah ya Tuhanku makhluk sempurna apa yang ada di depan mataku
ini, udah ganteng, baik, pinter lagi”
“hei kenapa kamu” tanya Viko dengan heran, “ eng enggak pa pa kok” Jawab
Lingga sambil merapikan seragam dan rambutnya, “ya udah aku kelas dulu ya?”
ucap Viko ,” iya aku juga mau ke kelas” jawab Lingga.
“Hei kawn-kawan dan selamat pagi semuanya” Sapa Lingga
kepada semua teman-teman kelasnya, “lagi apa? Pasti lagi pada ngomongin aku ya
kan ya kan? Udah jujur aja pasti pada penasaran kapan aku sih artis papan atas
Lingga Putriana itu dateng, ya kan” lanjutku sambil menghampiri kerumunan teman-teman
yang sedang asyik mengobrol, “PD banget kamu Ling, orang kita lagi ngomongin
Viko anak kelas sebelas IPA itu” jawab
Rika, “ Oh Viko, kalau Viko ma aku kenal tadi baru aja ketemu sama dia malah
udah kenalan”ucap Lingga, “hah kamu beneran Ling?kenalin aku juga dong” ucap
Vita, “Iya iya tenang aja” sambung Lingga, “ Pagi anak-anak” tiba-tiba Ibu
Anita masuk kelas dan memulai pelajaran.
“kringgggg” bunyi bel pulang sudah terdengar, “Yeeee
akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga” ucap Rangga, “oke anak-anak karena
bel pulang sudah berbunyi sekarang waktunya kita pulang, sebelum pulangkita
berdoa terlebih dahulu” kata Bu Ika “ selesai, hati-hati anak-anak “ lanjut Bu
Ika, “iya Buuuu” jawab murid-murid.
“ Hei, kapan nih kamu mau kenalin aku sama Viko?” tanya
Vita, “ masih inget aja kamu Vit, kenalinnya kapan-kapan aja ya? Sekarang aku
mau latihan teater dulu oke? Jawab Lingga dengan tersenyum, “ ehm ya udah deh”
lanjut Vita.
Sesampainya di tempat teater Lingga melihat Viko dan
langsungmenghampirinya “hei Viko masih inget aku” sapa Lingga, “ masih dong,
kamu Lingga kan?” jawab Viko, “yes ternyata kamu masih inget aku juga, oh ya
kayak baru kali ini aku liat kamu latihan teater”sambung Lingga, “iya, soalnya baru pertama kali aku berangkat
latihan teater, sebenarnya sih dulu pernah ikut, cuma karena banyak kegiatan
lain jadi aku udah lama aku nggak latihan lagi dan baru sekarang ini aku bisa
latihan lagi” jawab Viko. Tidak tau kenapa setiap lingga bersama Viko pasti
detak jantung lingga semakin cepat serasa mau copot “aduh aduh kenapa nih
jantung aku kok kayaknya berdetak kenceng banget ampe mau keluar” batin Lingga
“jangan-jangan aku suka lagi ama Viko” lanjut Lingga.
Semakin lama Lingga dan Viko semakin dekat dan akrap,
kemana-mana mereka berdua mereka juga sering jalan berdua bahkan nonton juga
sering. Perhatian yang Viko berikan melebihi seorang teman, sampai akhirnya
Lingga menyimpulkan bahwa pasti Viko menyukainya. Sampai pada suatu hari Viko
mengajak Lingga untk makan malam dan mengenalkan Lingga pada seseorang yang spesial
untuk Viko, “Hei Ling malem ini kamu sibuk nggak” tanya Viko, “ehm kayaknya
enggak deh, emangnya kenapa?” tanya Lingga balik, “aku mau ngajak kamu makan
malem dan ngenalin seseorang yang spesial banget buat aku, kamu mau nggak” lanjut
Viko, “Hah Viko mau ngajak aku makan malem pasti dia mau nembak aku dan dia mau
ngenalin aku sama seseorang yang spesial buat dia, pasti dia mau ngenalin aku
sama orang tuanya” batin Lingga sambil senyum-senyum sendiri, “hei Ling, gimana
kamu mau nggak? Kok malah ngalamun” tegur Viko, dengan semangat Lingga menjawab
“iya iya aku mau pake banget malah”, “oke kalau gitu nanti malem jam tujuh kamu
dateng ke Restoran Pandan ya?” sambung Viko, “oke” jawab Lingga “ kenapa nggak
langsung jemput aja sih biar lebih so sweet gitu” ucap lingga bisik-bisik,
“kenapa, kamu bilang apa?” tanya Viko, “ eng enggak pa pa kok” jawab Lingga
sambil tersenyum.
“ehm mana lagi tu si Viko dia yang ngajak ketemuan eh
malah dia yang telat” kata Lingga sambil melihat jam tanganyya, setelah
beberapa menit viko datang “eh Vik gimana sih kamu kamu yang ngajak janjian
malah kamu ang telat” ucap Lingga, “tunggu-tunggu, sekarang kan baru jam
setengah tujuh” jawab Viko sambil melihatkan jam tanganyya kepada Lingga, “
masa? berarti jam aku dong yang
kelebihan banyak banget” kata Lingga dengan malu.
“oh ya Vik emangnya kamu ngomong apa sama aku?” tanya
Lingga dengan penasaran, “Oh, aku mau bilang kalau aku tuh sebenarnya......”
“sebenarnya apa udah bilang aja” potong lingga karena penasaran, Viko belum
sempat menjawab tiba-tiba seorang cewek cantik dateng “Hei sayang” kata cewek
itu sambil memegang pundak Viko dari belakang, “ hei” jawab viko, “ hah sayang”
batin Lingga dengan heran, “Hei, kamu pasti
lingga kan?” tanya cewek itu, “ ehmm,
iya” jawab Lingga, “oh ya sebenarnya aku mau ngomong sama kamu kalau aku
sekarang udah punya pacar dan orang yang mau aku kenalin ke kamu adalan Cita
pacara aku” ucap Viko, “hah” jawab Lingga dengan kagetnya, “oh ya udah
tiba-tiba mamah nelfon nih aku disuruh pulang dulu katanya” sambung Lingga
dengan menahan tangisnya, “kok cepet banget sih , ya udah ati-ati ya?” jawab
Viko dan ceweknya.
“aduh bodoh banget sih kamu Lingga, mana mungkin Vikosuka
sama kamu, hah ternyata aku terlalu kepedean” omong Lingga sambil menangis,
“Dasar cowok PHP” lanjut Lingga, karena kesel ia berteriak dan berkata “ Tau
nggak sih Viko apa yang aku rasain YANG AKU RASAIN TUH SAKITNYA DI SINI” .
Komentar
Posting Komentar